Minggu, 13 November 2011

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARIMUN


GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH
KABUPATEN KARIMUN

1.    Letak dan Luas Wilayah
Kabupaten Karimun dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999.  Secara administratif Kabupaten Karimun awalnya merupakan wilayah kerja Pembantu Bupati Wilayah II Karimun yang terdiri dari 3 kecamatan yakni Kecamatan Karimun, Kecamatan Moro dan Kecamatan Kundur.
Setelah terbentuknya DPRD Kabupaten Karimun, melalui Perda Nomor 16 Tahun 2001, maka wilayah Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 8 kecamatan, yakni :
A.   Kecamatan Karimun dimekarkan menjadi 4 kecamatan :
1.    Kecamatan Karimun
2.    Kecamatan Meral
3.    Kecamatan Tebing
4.    Kecamatan Buru
B.   Kecamatan Kundur dimekarkan menjadi 3 kecamatan :
1.    Kecamatan Kundur
2.    Kecamatan Kundur Utara
3.    Kecamatan Kundur Barat
C.   Kecamatan Moro
Selanjutnya untuk lebih memaksimalkan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, melalui Perda Nomor 10 tahun 2004, Kecamatan Moro dimekarkan menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Moro dan Kecamatan Durai.
Secara administrasi pemerintah Kabupaten Karimun dikepalai oleh Bupati yang juga membawahi koordinasi atas wilayah administrasi Kecamatan yang dikepalai oleh Camat, jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Karimun sebanyak 9 Kecamatan dan jumlah Kelurahan sebanyak 22 Kelurahan dan 32 Desa.
  Secara keseluruhan Kabupaten Karimun merupakan daerah kepulauan yang mempunyai luas wilayah kurang lebih 7.984 kilometer persegi yang terdiri dari wilayah daratan seluas 2.784,2 kilometer persegi (34,87%) dan wilayah perairan seluas 5.199,8 kilometer persegi (65,13%).  Secara astronomis terletak diantara   00 35’ Lintang Utara sampai dengan  10 10’ Lintang Utara dan 1030 30’ Bujur Timur sampai dengan 1040 00’ Bujur Timur, Kabupaten ini berbatasan langsung dengan :
·         Utara        : Selat Malaka dan Singapura,
·         Selatan    : Kecamatan kateman Kabupaten Inhil dan Kabupaten Lingga,
·         Barat         : Kecamatan Rangsang Kabupaten Bengkalis dan Kecamatan
  Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan dan
·         Timur        : Kotamadya Batam dan Ibu kota Propinsi Kepri Tg. Pinang.
Jarak Ibukota Kecamatan yang terjauh dari Ibukota Kabupaten adalah Kecamatan Durai yang berjarak 62,50 Km, disusul Ibukota Kecamatan Tg. Batu/ Kundur dengan jarak 45,00 Km.
Kecamatan di Kabupaten Karimun berjumlah 9 Kecamatan dengan luas wilayah masing-masing sebagai berikut :
No.
Kecamatan

Luas Wilayah ( Km2 )

Daratan
Perairan / Laut
Luas Areal

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Moro
Durai
Tanjung Batu / Kundur
Kundur Utara
Kundur Barat
Karimun
Buru
Meral
Tebing


2.516,00
52,00
34,30
29,50
21,70
49,90
17,80
80,00
72,00

321,14
1.420,54
450,09
509,18
267,12
410,06
366,89
515,41
796,47

2.837,14
1.472,54
484,39
538,68
288,82
459,96
384,69
595,41
868,47


2.    Letak Geografis
Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Karimun memiliki 245 pulau dimana 3 diantaranya merupakan pulau-pulau yang besar, yakni ; Pulau Karimun, Pulau Kundur dan Pulau Sugi (Moro).  Diantara pulau-pulau tersebut kurang lebih 200 pulau telah bernama dan berpenghuni sedangkan sisanya belum bernama dan berpenghuni.  Keunggulan geografis Kabupaten Karimun yang berupa wilayah kepulauan dan berbatasan langsung dengan negara tetangga menjadikan daerah ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.  Daerah ini sebagai pangkalan sarana utama dan pusat pemberantasan penyelundupan yang bernaung dibawah Kanwil II Dirjen Bea Cukai serta sebagai kawasan berikat (bonded zone) khususnya di Pulau Karimun Besar.
Ibukota Kabupaten yaitu Tanjung Balai Karimun, terletak di Pulau Karimun Besar yang merupakan pusat perkembangan daerah ini. Pulau Karimun yang berlokasi di utara berbatasan langsung dengan selat malaka dan Singapura, dangan jarak sekitar 21 mil ke Malaysia dan 28 mil ke Singapura, selain itu daerah ini juga merupakan persinggahan perhubungan laut dari Tg. Pinang dan Batam ke Pulau Sumatera.

3.            Topografi Wilayah
Secara umum kondisi Pulau Karimun merupakan wilayah yang relatif datar dan terdapat wilayah perbukitan disebelah utara.  Penggunaan lahan yang padat dan dominan untuk kegiatan perkantoran berada di sebelah selatan pulau (daerah pelabuhan).  Bagian utara pulau terdapat beberapa industri besar terutama industri pertambangan batu granit dan industri galangan kapal.  Bagian tengah pulau dikembangkan sebagai kawasan kota baru yang dipacu dengan didirikannya pusat pemerintahan daerah dan jalan poros.  Selain itu bagian tengah dan utara pulau banyak terdapat danau-danau yang sebelumnya merupakan tanah bekas penggalian timah yang cukup dalam dengan kondisi air tawar sehingga dapat dijadikan potensi sebagai objek untuk perikanan dan pariwisata.

4.    Geologi
Secara umum Pulau Karimun mempunyai dataran yang datar dan landai dengan ketinggian antara 20 sampai 500 meter dari permukaan laut.  Namun ada juga bagian yang berbukit-bukit dengan kemiringan sampai 400 serta ketinggian mencapai 500 meter.  Di Karimun terdapat sebuah gunung yaitu Gunung Jantan dengan ketinggian 478 meter dan merupakan salah satu sumber mata air di Pulau Karimun.  Kecamatan-kecamatan yang ada di Pulau Karimun ini juga mempunyai karakteristik yang hampir mirip.

5.    Iklim
Perubahan angin mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap iklim di Kabupaten Karimun.  Secara rata-rata suhu udara di Tanjung Balai Karimun adalah sebesar 27,20 Celcius dengan kelembaban udara sebesar 86%.  Curah hujan rata-rata mencapai 226,7 milimeter dengan jumlah hari curah hujan rata-rata per bulan sebanyak 18 hari.  Curah hujan tertinggi terjadi bulan September sebesar 418,9 milimeter  dengan jumlah hari curah hujan sebanyak 16 hari dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Maret sebesar 52,7 milimeter dengan jumlah hari curah hujan sebanyak 14 hari.

6.    Penduduk
Penduduk Kabupaten Karimun berkembang sejalan dengan perkembangan daerah, letak geografis yang strategis serta didukung oleh aksesbilitas transportasi laut yang memadai untuk menghubungkan daerah satu ke daerah lain berdampak pada tingginya mobilitas penduduk dan perpengaruh terhadap perkembangan permasalahan kependudukan secara umum.
Berdasarkan hasil survey Dinas Kependudukan Capil dan KB, penduduk Kabupaten Karimun tercatat 277.454 jiwa kepadatan penduduk sebesar 27 jiwa per Km2.  Kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Kundur dengan kepadatan 1.068 jiwa per Km2, kemudian Kecamatan Karimun dengan kepadatan 794 jiwa per Km2, sedangkan kecamatan yang kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Moro dengan kepadatan penduduk 8 jiwa per Km2.
Penduduk Kabupaten Karimun berdasarkan Kecamatan :
No.
Kecamatan
Kelurahan / Desa
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kepadatan (Jiwa/Km2)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Moro
Durai
Tanjung Batu / Kundur
Kundur Utara
Kundur Barat
Karimun
Buru
Meral
Tebing


7
4
8
8
5
6
4
5
7

20.283
7.347
42.031
22.800
18.950
60.221
11.041
55.010
29.771


8
129
1.068
659
784
794
596
532
335
Sumber : Dinas Kependudukan Catatan Sipil & KB, Kab.Karimun, Feb.2011
7.    Pendidikan
Keadaan sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Karimun menunjukkan banyaknya sekolah menurut jenjang pendidikan, status, dan kecamatan di Kabupaten Karimun.
No.
Kecamatan
SD / MI
SMP / MTs
SMU / MA
SMK

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Moro
Durai
Tanjung Batu / Kundur
Kundur Utara
Kundur Barat
Karimun
Buru
Meral
Tebing


21
6
28
15
12
19
9
16
12

8
2
6
6
3
9
2
5
6


1
1
4
2
2
4
1
2
3


1
-
1
-
1
1
-
-
1

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional kab. Karimun Tahun 2010

Selain tingkat sekolah dasar, menengah dan atas / kejuruan di Kabupaten Karimun juga terdapat 1 buah Perguruan Tinggi yaitu : Universitas Karimun.Perbandingan jumlah sekolah, murid dan guru sebagai berikut :
Jenjang
Jumlah
Sekolah
Murid
Guru
TK
SD / MI
SMP / MTs
SMA / MA
SMK
46
138
47
18
4
2.605
28.057
10.475
5.572
1.619
241
1.954
770
415
135

Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa rasio antara guru dan murid adalah sebagai berikut :
Jenjang Pendidikan
Perbandingan Rasio
Guru dan Murid

TK
SD / MI
SMP / MTs
SMA / MA
SMK


1 : 10
1 : 20
1 : 12
1 : 11
1 : 11
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional kab. Karimun Tahun 2010

Angka tersebut diatas menggambarkan bahwa perbandingan jumlah murid dan guru di semua jenjang pendidikan sekolah menunjukan rasio cukup ideal.  Namun perbandingan jumlah guru dengan jumlah murid untuk jenjang SD / MI cukup tinggi.  Permasalahan berkaitan dengan pendidikan adalah kurangnya minat anak usia sekolah untuk bersekolah karena masih banyak penduduk yang berstatus prasejahtera, sehingga walaupun biaya sekolah gratis tetapi umumnya anak usia sekolah sudah bekerja untuk membantu ekonomi keluarga, terutama yang dialami masyarakat pelosok atau daerah terpencil.


Oleh 
MUHAMMAD ZEN. SH.,MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar