GAMBARAN
UMUM DAN KONDISI DAERAH
KABUPATEN KARIMUN
1. Letak
dan Luas Wilayah
Kabupaten Karimun
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999. Secara administratif Kabupaten Karimun
awalnya merupakan wilayah kerja Pembantu Bupati Wilayah II Karimun yang terdiri
dari 3 kecamatan yakni Kecamatan Karimun, Kecamatan Moro dan Kecamatan Kundur.
Setelah
terbentuknya DPRD Kabupaten Karimun, melalui Perda Nomor 16 Tahun 2001, maka
wilayah Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 8 kecamatan, yakni :
A.
Kecamatan
Karimun dimekarkan menjadi 4 kecamatan :
1.
Kecamatan
Karimun
2.
Kecamatan
Meral
3.
Kecamatan
Tebing
4.
Kecamatan
Buru
B.
Kecamatan
Kundur dimekarkan menjadi 3 kecamatan :
1.
Kecamatan
Kundur
2.
Kecamatan
Kundur Utara
3.
Kecamatan
Kundur Barat
C.
Kecamatan
Moro
Selanjutnya
untuk lebih memaksimalkan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, melalui Perda Nomor 10 tahun 2004, Kecamatan Moro dimekarkan
menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Moro dan Kecamatan Durai.
Secara
administrasi pemerintah Kabupaten Karimun dikepalai oleh Bupati yang juga
membawahi koordinasi atas wilayah administrasi Kecamatan yang dikepalai oleh
Camat, jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Karimun sebanyak 9 Kecamatan dan
jumlah Kelurahan
sebanyak 22 Kelurahan
dan 32 Desa.
Secara keseluruhan Kabupaten Karimun
merupakan daerah kepulauan yang mempunyai luas wilayah kurang lebih 7.984
kilometer persegi yang terdiri dari wilayah daratan seluas 2.784,2 kilometer
persegi (34,87%) dan wilayah perairan seluas 5.199,8 kilometer persegi
(65,13%). Secara astronomis terletak diantara
00 35’ Lintang Utara sampai
dengan 10 10’ Lintang Utara
dan 1030 30’ Bujur Timur sampai dengan 1040 00’ Bujur
Timur, Kabupaten ini berbatasan langsung dengan :
·
Utara : Selat Malaka dan Singapura,
·
Selatan : Kecamatan kateman Kabupaten Inhil dan
Kabupaten Lingga,
·
Barat : Kecamatan Rangsang Kabupaten
Bengkalis dan Kecamatan
Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan dan
·
Timur : Kotamadya Batam dan Ibu kota Propinsi
Kepri Tg. Pinang.
Jarak Ibukota
Kecamatan yang terjauh dari Ibukota Kabupaten adalah Kecamatan Durai yang
berjarak 62,50 Km, disusul Ibukota Kecamatan Tg. Batu/ Kundur dengan jarak
45,00 Km.
Kecamatan di Kabupaten
Karimun berjumlah 9 Kecamatan dengan luas wilayah masing-masing sebagai berikut
:
No.
|
Kecamatan
|
Luas Wilayah ( Km2 )
|
||
Daratan
|
Perairan / Laut
|
Luas Areal
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
|
Moro
Durai
Tanjung
Batu / Kundur
Kundur
Utara
Kundur
Barat
Karimun
Buru
Meral
Tebing
|
2.516,00
52,00
34,30
29,50
21,70
49,90
17,80
80,00
72,00
|
321,14
1.420,54
450,09
509,18
267,12
410,06
366,89
515,41
796,47
|
2.837,14
1.472,54
484,39
538,68
288,82
459,96
384,69
595,41
868,47
|
2. Letak
Geografis
Sebagai daerah
kepulauan, Kabupaten Karimun memiliki 245 pulau dimana 3 diantaranya merupakan
pulau-pulau yang besar, yakni ; Pulau Karimun, Pulau Kundur dan Pulau Sugi
(Moro). Diantara pulau-pulau tersebut
kurang lebih 200 pulau telah bernama dan berpenghuni sedangkan sisanya belum
bernama dan berpenghuni. Keunggulan
geografis Kabupaten Karimun yang berupa wilayah kepulauan dan berbatasan
langsung dengan negara tetangga menjadikan daerah ini mendapat perhatian khusus
dari pemerintah pusat. Daerah ini sebagai
pangkalan sarana utama dan pusat pemberantasan penyelundupan yang bernaung
dibawah Kanwil II Dirjen Bea Cukai serta sebagai kawasan berikat (bonded zone)
khususnya di Pulau Karimun Besar.
Ibukota
Kabupaten yaitu Tanjung Balai Karimun, terletak di Pulau Karimun Besar yang
merupakan pusat perkembangan daerah ini. Pulau Karimun yang berlokasi di utara
berbatasan langsung dengan selat malaka dan Singapura, dangan jarak sekitar 21
mil ke Malaysia dan 28 mil ke Singapura, selain itu daerah ini juga merupakan
persinggahan perhubungan laut dari Tg. Pinang dan Batam ke Pulau Sumatera.
3.
Topografi Wilayah
Secara umum
kondisi Pulau Karimun merupakan wilayah yang relatif datar dan terdapat wilayah
perbukitan disebelah utara. Penggunaan
lahan yang padat dan dominan untuk kegiatan perkantoran berada di sebelah
selatan pulau (daerah pelabuhan). Bagian
utara pulau terdapat beberapa industri besar terutama industri pertambangan
batu granit dan industri galangan kapal.
Bagian tengah pulau dikembangkan sebagai kawasan kota baru yang dipacu
dengan didirikannya pusat pemerintahan daerah dan jalan poros. Selain itu bagian tengah dan utara pulau
banyak terdapat danau-danau yang sebelumnya merupakan tanah bekas penggalian
timah yang cukup dalam dengan kondisi air tawar sehingga dapat dijadikan
potensi sebagai objek untuk perikanan dan pariwisata.
4. Geologi
Secara umum Pulau
Karimun mempunyai dataran yang datar dan landai dengan ketinggian antara 20
sampai 500 meter dari permukaan laut.
Namun ada juga bagian yang berbukit-bukit dengan kemiringan sampai 400
serta ketinggian mencapai 500 meter. Di
Karimun terdapat sebuah gunung yaitu Gunung Jantan dengan ketinggian 478 meter
dan merupakan salah satu sumber mata air di Pulau Karimun. Kecamatan-kecamatan yang ada di Pulau Karimun
ini juga mempunyai karakteristik yang hampir mirip.
5. Iklim
Perubahan angin
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap iklim di Kabupaten Karimun. Secara rata-rata suhu udara di Tanjung Balai
Karimun adalah sebesar 27,20 Celcius dengan kelembaban udara sebesar
86%. Curah hujan rata-rata mencapai
226,7 milimeter dengan jumlah hari curah hujan rata-rata per bulan sebanyak 18
hari. Curah hujan tertinggi terjadi
bulan September sebesar 418,9 milimeter
dengan jumlah hari curah hujan sebanyak 16 hari dan curah hujan terendah
terjadi pada bulan Maret sebesar 52,7 milimeter dengan jumlah hari curah hujan
sebanyak 14 hari.
6. Penduduk
Penduduk
Kabupaten Karimun berkembang sejalan dengan perkembangan daerah, letak
geografis yang strategis serta didukung oleh aksesbilitas transportasi laut
yang memadai untuk menghubungkan daerah satu ke daerah lain berdampak pada
tingginya mobilitas penduduk dan perpengaruh terhadap perkembangan permasalahan
kependudukan secara umum.
Berdasarkan
hasil survey Dinas Kependudukan Capil dan KB, penduduk Kabupaten Karimun tercatat 277.454
jiwa kepadatan penduduk sebesar 27 jiwa per Km2. Kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan
tertinggi adalah Kecamatan Kundur dengan kepadatan 1.068 jiwa per Km2,
kemudian Kecamatan Karimun dengan kepadatan 794 jiwa per Km2,
sedangkan kecamatan yang kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Moro
dengan kepadatan penduduk 8 jiwa per Km2.
Penduduk Kabupaten Karimun
berdasarkan Kecamatan :
No.
|
Kecamatan
|
Kelurahan / Desa
|
Jumlah Penduduk (jiwa)
|
Kepadatan (Jiwa/Km2)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
|
Moro
Durai
Tanjung
Batu / Kundur
Kundur
Utara
Kundur
Barat
Karimun
Buru
Meral
Tebing
|
7
4
8
8
5
6
4
5
7
|
20.283
7.347
42.031
22.800
18.950
60.221
11.041
55.010
29.771
|
8
129
1.068
659
784
794
596
532
335
|
Sumber : Dinas Kependudukan
Catatan Sipil & KB, Kab.Karimun, Feb.2011
7. Pendidikan
Keadaan sarana
dan prasarana pendidikan di Kabupaten Karimun menunjukkan banyaknya sekolah
menurut jenjang pendidikan, status, dan kecamatan di Kabupaten Karimun.
No.
|
Kecamatan
|
SD / MI
|
SMP / MTs
|
SMU / MA
|
SMK
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
|
Moro
Durai
Tanjung
Batu / Kundur
Kundur
Utara
Kundur
Barat
Karimun
Buru
Meral
Tebing
|
21
6
28
15
12
19
9
16
12
|
8
2
6
6
3
9
2
5
6
|
1
1
4
2
2
4
1
2
3
|
1
-
1
-
1
1
-
-
1
|
Sumber : Dinas Pendidikan
Nasional kab. Karimun Tahun 2010
Selain tingkat
sekolah dasar, menengah dan atas / kejuruan di Kabupaten Karimun juga terdapat
1 buah Perguruan Tinggi yaitu : Universitas Karimun.Perbandingan jumlah
sekolah, murid dan guru sebagai berikut :
Jenjang
|
Jumlah
|
||
Sekolah
|
Murid
|
Guru
|
|
TK
SD / MI
SMP / MTs
SMA / MA
SMK
|
46
138
47
18
4
|
2.605
28.057
10.475
5.572
1.619
|
241
1.954
770
415
135
|
Dari data
tersebut diatas dapat diketahui
bahwa rasio antara guru dan murid adalah sebagai berikut :
Jenjang Pendidikan
|
Perbandingan Rasio
Guru dan Murid
|
TK
SD / MI
SMP / MTs
SMA / MA
SMK
|
1 : 10
1 : 20
1 : 12
1 : 11
1 : 11
|
Sumber : Dinas Pendidikan
Nasional kab. Karimun Tahun 2010
Angka tersebut
diatas menggambarkan bahwa perbandingan jumlah murid dan guru di semua jenjang
pendidikan sekolah menunjukan rasio cukup ideal. Namun perbandingan jumlah guru dengan jumlah
murid untuk jenjang SD / MI cukup tinggi.
Permasalahan berkaitan dengan pendidikan adalah kurangnya minat anak
usia sekolah untuk bersekolah karena masih banyak penduduk yang berstatus
prasejahtera, sehingga walaupun biaya sekolah gratis tetapi umumnya anak usia
sekolah sudah bekerja untuk membantu ekonomi keluarga, terutama yang dialami
masyarakat pelosok atau daerah terpencil.
Oleh
MUHAMMAD ZEN. SH.,MA