PERPUSTAKAAN
BERBASIS DIGITAL
(
DIGITAL LIBRARY )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan
merupakan salah satu pelestari bahan pustaka sebagai hasil budaya
bangsa. Salah satu fungsi perpustakaan adalah sebagai sumber
informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan. Artinya budaya
bangsa yang merupakan hasil cipta, karya dan karsa manusia itu akan
disimpan, dilestarikan dan dipergunakan di perpustakaan. Proses ini
akan terus berputar ke depan, tumbuh dan bergerak ke arah kemajuan.
Untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna perpustakaan yang
menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dipandang perlu untuk
menetapkan suatu lembaga yang menangani Perpustakaan Umum
Di
Kabupaten Karimun terdapat Perpustakaan Dan Arsip Daerah yang
merupakan Perpustakaan Umum yang terbentuk berdasarkan Peraturan
Daerah (Perda) Kabupaten Karimun, Nomor 16 Tahun 2007, tanggal 31
Juli 2007, tentang Pembentukan dan Organisasi Kantor Perpustakaan
Umum Kabupaten Karimun. Dalam peraturan tersebut, Perpustakaan Dan
Arsip Daerah Kabupaten Karimun adalah unsur pendukung tugas Bupati di
bidang Perpustakaan dan Arsip, yang dipimpin oleh seorang Kepala yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretariat Daerah. Untuk menindak lanjuti Peraturan Daerah tersebut,
perlu ditetapkan Keputusan Bupati Karimun Nomor 12 Tahun 2007 tangal
30 April 2007 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor
Perpustakaan Umum Kabupaten Karimun serta landasan pelaksanaannya
berdasarkan Keputusan Bupati Karimun Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Uraian Tugas pada Unit Kerja di Lingkungan Kantor Perpustakaan Umum
Kabupaten Karimun.
Kondisi fisik gedung
dan fasilitas yang ada di Perpustakaan dan Arsip
Daerah
Kabupaten
Karimun
yaitu:
1. Status Tanah :
Milik Pemerintah Daerah
2. Luas Tanah :
Lebar 20,00 m / Panjang 30,00 m
3. Status Bangunan :
Milik Pemerintah Daerah
4. Luas Bangunan :
Lebar 17,50 m / Panjang 20,00 m
5. Nomor SK. Kepala
Kantor : KPTS.S2/VI/2007. Tanggal 23 Juni 2007
Untuk memenuhi
kebutuhan pengelolaan bahan pustaka, maka dibutuhkan tata ruang
sebagai fasilitas pendukung sarana dan prasarana.
Di era globalisasi
dan informasi ini penguasaan terhadap informasi tidak cukup hanya
sekedar menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan. Sebab hampir
tidak ada gunakanya menguasai informasi yang telah usang, padahal
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat juga
membutuhkan semua informasi tersebut tanpa melihat usia informasi
tersebut, tetapi berdasarkan kebutuhan informasi yang dalam masa
pencariannya menjadi sangat pendek, dengan kata lain informasi lama
tidak akan diabaikan dengan adanya informasi yang lebih baru.
Perpustakaan sebagai
salah satu system informasi dan memiliki peran yang sangat vital
dalam usaha pengumpulan, pengelolaan dan penyebaran informasi kepada
masyarakat yang membutuhkannya, ini sesuai dengan salah satu fungsi
perpustakaan yaitu fungsi informasi. Tetapi dalam kehidupan saat ini
dimana perubahan terjadi dengan sangat cepat, tuntutan masyarakat
terhadap kecepatan akses terhadap informasi semakin meningkat, hal
ini harus diantisipasi oleh perpustakaan. Untuk memenuhi kebutuhan
informasi masyarakat tersebut dengan baik perpustakaan harus
berbenah, seperti dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan teknologi
informasi (teknologi computer dan telekomunikasi) untuk mendukung
operasiaonal kegiatan perpustakaan. Dengan computer, perpustakaan
dapat diubah dalam segi penyediaan informasi, pengelolaan serta
pelayanannya. Inilah yang biasa disebut dengan electronic library
atau
perpustakaan elektronik. Kecepatan dan kemudahan memperoleh
informasi akan menjadi sebuah ciri sebuah perpustakaan elektronik,
sehingga akan menghilangkan hambatan waktu, jarak, dan ruang atau
tempat.
B. Rumusan /
Indentifikasi Masalah
Hal-hal yang akan
dibahas di dalam makalah ini antara lain :
- Apa pengertian dari perpustakaan elektronik ?
- Apa saja yang dibutuhkan di dalam perpustakaan elektronik ?
- Bagaimana pelayanan menggunakan perpustakaan elektronik ?
- Apakah keuntungan menggunakan layanan perpustakaan elektronik ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pegertian
Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan
elektronik atau juga dikenal dengan perpustakaan maya atau electronic
library atau perpustakaan digital adalah sebuah system informasi yang
terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software), pengelolaan, pelayanan serta penyediaan (akses)
informasinya dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronis yang
berupa computer. Dalam perpustakaan elektronik, bahan-bahan pustaka
tidak hadir dalam bentuk fisik (disebut maya) yang umumnya ada dalam
perpustakaan konvensional. Perpustakaan elektronik merupakan provider
atau penyedia informasi, transaksi atau layanan informasinya bersifat
elektronik, serta menyediakan bahan-bahan pustaka (item) selain dalam
bentuk data elektronik juga dalam bentuk yang lain seperti yang
umumnya ada dalam perpustakaan konvensional. Perpustakaan elektronik
merupakan salah satu alternatif dalam menyediakan sumber informasi
untuk kegiatan pebelajaran jarak jauh (distance learning), mengingat
user atau pengguna perpustakaan berada di tempat yang tidak diketahui
keberadaannya. Ini dimungkinkan dengan adanya teknologi internet yang
sudah berkembang dengan sangat pesat dewasa ini user atau pemustaka
dalam memperoleh informasi, selain menggunakan saluran elektronik
seperti melalui computer dan telepon juga dapat memperolehnya melalui
layanan pos atau user juga bisa datang langsung ke tempat dimana
sumber informasi tersebut berada.
Dengan demikian
dapat dipahami bahwa perpustakaan merupakan suatu unit kerja yang
menempati suatu tempat khusus yang didalamnya terdapat hasil karya
yang dikelola dengan menerapkan kaidah kerja yang baku. Perpustakaan
umum amat penting bagi kehidupan kultural dan kecerdasan bangsa
karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata
kepustakawanan yang dapat diraih umum.
B. Hal-hal yang
dibutuhkan di dalam perpustakaan elektronik / digital
Dalam perpustakaan
elektronik atau digital , organisasi perpustakaan biasanya terdiri
dari kepala perpustakaan, bagian / divisi pengadaan, bagian
pengolahan, bagian sirkulasi, bagian referensi, dan lain-lain. Pada
perpustakaan elektronik bagian atau divisi umumnya masih seperti
perpustakaan konvensional. Tetapi untuk sebuah perpustakaan
elektronik, divisi atau bagian yang minimal harus ada adalah bagian
yang mengurus tentang hardware (perangkat keras) dan software
(perangkat lunak), divisi pengadaan, dan divisi / bagian pelayanan.
Untuk perpustakaan elektronik sesuai dengan ciri dari perpustakaan
elektronik itu sendiri yang menyediakan data dan pelayanan
elektronik, maka fungsi dari masing-masing bagianpun tidak akan
terlepas dari perangkat elektronik. Data pada perpustakaan elektronik
harus didisain kedalam format elektronik / digital yang harus
memiliki standar internasional sehingga dapat diakses oleh semua
mesin pengakses (komputer). Data yang berhubungan dengan item pustaka
(bahan pustaka) dapat dibuat identifikasinya seperti buku, majalah,
juklak, modul, kertas kerja, kliping, brosur, referensi, dan audio
visual , Sedangkan informasi yang dibutuhkan dari data-data di atas
dapat dibuat kodifikasi atau penggolongan sesuai dengan kebutuhan
atau yang berlaku di dalam perpustakaan pada umumnya, seperti, karya
umum, filsafat dan psikologi, agama, ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu
murni, ilmu-ilmu terapan, kesenian, hiburan, olah raga,
kesusasteraan, sejarah umum dan geografi.
Dalam mengembangkan
perpustakaan elektronik, selain data item pustakaan seperti yang
telah diuraikan di atas, masih perlu dibuat informasi data mengenai
keanggotaan, transaksi, jenis-jenis layanan (public service) yang
akan diberikan, juga data mengenai statistik layanan perpustakaan
elektronik, peranan sebuah perpustakaan elektronik / digital adalah
bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan.
Oleh karena itu peranan yang harus dijalankan ikut menentukan dan
mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan. Adapun
peranan yang dijalankan perpustakaan adalah:
- Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan atara sumber informasi dan ilmu pengetahuan;
- perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai;
- perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca melalui penyediaan sebagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat;
- Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya;
- perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan dan kebudayaan umat manusia;
- Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan;
- Perpustakaan berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user education);
- Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya;
- Perpustakaan berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan;
- Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalah gunaan obat-obatan terrlarang, dan tindak indisipliner. Perpustakaan dengan bahan bacaan yang berisi pendidikan, informasi, dan rekreasi yang sehat dan positif, serta dipahami dan dijiwai oleh para pembacanya (para remaja).
C. Pelayanan di
Perpustakaan Elektronik / digital
Dalam perpustakaan
Elektronik / digital bagian sirkulasi adalah bagian yang paling
bertanggung jawab terhadap proses penggunaan bahan pustaka. Pemakai
(user) akan selalu melewati bagian ini untuk kebutuhan peminjaman dan
permintaan salinan materi pustaka. Di bagian ini akan ditemui data
mengenai jumlah pengunjung, jumlah lokasi yang dipinjam, jumlah
koleksi yang paling banyak / sering dipinjam, jumlah koleksi yang
belum kembali, data mengenai anggota yang mendapat denda, dan
sebagainya. Pada perpustakaan elektronik hal-hal seperti ini tetap
ada, hanya tidak akan tampak hiruk-pikuk seperti pada perpustakaan
konvensional.
Fungsi ini akan
ditemukan di dalam perpustakaan elektronik pada bagian atau divisi
statistik. Pada proses pelayanan yang digambarkan di atas ada sesuatu
yang selalu dilalui oleh pemakai (user) yaitu yang disebut user
interface. User interface merupakan jembatan antara user dengan
sistem yang dijalankan sebuah perpustakaan elektronik.
Proses dimulai
dengan pertanyaan user, apa yang akan dilakukan user dan darimana
user akan memulainya.
Pada tingkat ini
pengalaman dan pengetahuan user akan membantu proses interaksi antara
user dengan sistem yang dijalankan oleh sebuah perpustakaan
elektronik. Kondisi user dapat dibedakan antara yang sudah melek
komputer atau mengerti tentang katalog dari user yang buta komputer
serta belum memahami katalog.
Dalam proses
pencarian dan penelusuran informasi memang ada user yang
sungguh-sungguh mencari sesuatu informasi, tetapi terkadang ada user
yang hanya sekedar browsing untuk mengetahui berbagai fasilitas
layanan yang diberikan.
Untuk itu sistem
yang dijalankan oleh sebuah perpustakaan elektronik harus dapat
memberikan petunjuk dan informasi yang lengkap sebagai alat bantu
(help). Berbagai program bantu saat ini banyak ditemui dalam bentuk
quick tour. Yang harus disadari adalah bahwa suatu sistem yang
dijalankan tidak mungkin akan menjawab semua kebutuhan user /
pemustaka , untuk itu sebuah search engine yang baik harus
menyediakan berbagai alternatif penelusuran misalnya hanya dengan
memasukkan sebuah kata kunci (keyword).
Namun untuk
melaksanakan pekerjaan agar berjalan efektif, maka dituntut SDM
yang memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan. Latar belakang
pendidikan ilmu perpustakaan minimal D3 dan tuntutan saat ini adalah
S2, Ilmu perpustakaan dan paham terhadap teknologi informasi.”
Dengan kondisi SDM
yang profesional, maka pengetahuan dan ketrampilan yang memadai
merupakan tuntutan untuk melaksanakan Tupoksi pada unitnya. Selain
itu harus mempunyai kompetensi lain, yaitu kecerdasan intelektual,
yang harus diimbangi dengan kesabaran (tidak emosional), bahkan juga
kecerdasan spiritual. Sedang kualitas pelayanan Kantor Perpustakaan
dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun dalam melakukan pelayanan
merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan. Kantor Perpustakaan
Umum Kabupaten Karimun memiliki karyawan yang reponsif terhadap
kepuasan pengguna dan semangat yang tinggi dalam melakukan
pelayanan. Hal ini terbukti dengan dilakukannya pelayanan di luar
jam kerja. Yaitu: pelayanan sore hari. Semua itu dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan. Sehingga ketersediaan
karyawan yang responsive ini dapat memberikan pelayanan yang baik
bagi pengguna perpustakaan. memiliki kompetensi yang baik untuk
melayani pengguna, sehingga menciptakan pelayanan yang memuaskan dan
harapan mereka terpenuhi. Begitu pula dalam memberikan pelayanan
terhadap pengguna atas informasi yang dibutuhkan pegawai dapat
menunjukkan atau mengarahkan maupun memberikan alternatif
kemungkinan keberadaan sumber informasi yang dibutuhkan tersebut
dengan baik di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Karimun.
Hal ini juga
hendaknya diringi dengan tersedianya gedung yang memadai ,tempat
penyimpanan koleksi, seperti rak-rak, lemari-lemari dan sarana
pendukung lainnya yang saat ini belum mencukupi, sehingga ada
keseimbangan sarana dan prasarana yang disediakan untuk
penyimpanannya. Namun Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten
Karimun saat ini telah berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut
dengan cara terus mengadakan sarana dan prasarana tuk menjadi
Perpustakaan berbasis teknologi / digital.
D. Keuntungan
Menggunakan Layanan Perpustakaan Elektronik
Keuntungan
menggunakan layanan perpustakaan elektronik bagi siswa adalah :
- Penyediaan sumber-sumber pengetahuan untuk pengerjaan tugas-tugas bidang studi.
- Kemudahan informasi melalui internet.
- Kemudahan informasi dari koleksi buku (item pustaka) yang ada di perpustakaan antar sekolah.
- Dapat langsung mencetak materi yang dibutuhkan dari sumber tersebut.
Keuntungan
menggunakan layanan perpustakaan elektronik bagi guru adalah :
- Dapat meningkatkan wawasan pengetahuan guru bidang studi, akses ke internet, akses ke resensi buku (koleksi perpustakaan), dan lain-lain.
- Mempermudah guru dalam mendisain media pembelajaran dengan tersedianya
sumber-sumber materi
yang mudah diperoleh melalui komputer.
Tujuan dari strategi
ini adalah mendekatkan akses layanan perpustakaan kepada masyarakat
dengan memberdayakan perpustakaan yang ada dilingkungan masyarakat
seperti perpustakaan desa, perpustakaan instansi maupun perpustakaan
komunitas. Dalam analisis diatas, disebutkan bahwa aspek
keterjangkauan layanan perpustakaan merupakan ancaman bagi
pengembangan budaya baca. Untuk itu,dengan adanya layanan
perpustakaan berbasis teknologi / digital maka lingkungan masyarakat
diharapkan dapat meminimalkan ancaman ini, karena jarak bukan lagi
menjadi kendala.
Pemberdayaan
perpustakaan-perpustakaan yang ada dapat dilakukan setelah strategi
peningkatan kemampuan pengelola dan strategi peningkatan pemahaman
masyarakat dapat dicapai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pencapaian strategi ini merupakan strategi jangka panjang, yang
pelaksanaannya melalui tahap demi tahap. Ke depan diharapkan
perpustakaan dan arsip daerah kabupaten karimun harus mengikuti
perkembangan teknologi, dalam arti dapat memberikan layanan kepada
masyarakat sesuai kebutuhan masyarakat setempat dan memanfaatkan
sarana teknologi yang ada.
Dampak jika tujuan
dan strategi ini dicapai adalah tersedianya layanan yang dekat
dengan masyarakat. Beberapa keuntungan yang diperoleh yaitu
tercapainya pengembangan budaya baca, efektif dan efesien dalam
pelayanan, pemberdayaan masyarakat serta tercapainya visi dan misi
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun. Tercapainya
pengembangan budaya baca, karena layanan perpustakaan tidak hanya
ada di kantor perpustakaan dan disekolah-sekolah,tetapi
dipelosok-pelosok desa tersedia. Layanan perpustakaan bukan lagi
hanya milik pelajar atau mahasiswa, tetapi semua lapisan masyarakat
dapat memanfaatkan layanan ini. Efektif dan efesien dalam layanan
kantor perpustakaan dan arsip daerah kabupaten karimun tidak lagi
harus melaksanakan layanan keliling untuk menjangkau masyarakat yang
jauh dari Perpustakaan,sehingga hal ini dapat menghemat anggaran,
sarana dan prasarana, jumlah karyawan, serta waktu yang dibutuhkan
oleh penguna perpustakaan. Kantor perpustakaan dan arsip daerah
kabupaten karimun tinggal melakukan pemantauan.dengan adanya
perpustakaan yang beroprasional di masyarakat, maka pemberdayaan
masyarakat dapat dicapai. Keberhasilan dari kebijakan harus diikuti
dengan pemberdayaan masyarakat. Birokrasi pemerintah tidak lagi
harus melakukannya sendiri dalam pelayanan kepada masyarakat, tetapi
masyarakat diikut sertakan dalam memenuhi kebutuhan sendiri.
Termasuk juga dalam memenuhi kebutuhan akan layanan perpustakaan.
Dengan demikian masyarakat akan ikut bertanggung jawab atas berhasil
atau tidaknnya suatu kebijakan. Upaya untuk mencapai keberhasilan
dalam peningkatan dan pengembangan infrastruktur, maka selaku
pengambil kebijakan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun
harus dapat menjalin Koordinasi dan Kerja Sama Stakeholder yaitu
DPDR Kabupaten Karimun. Keberhasilan suatu kebijakan tidak terlepas
dari peran stakholder luar, ini menunjukkan bagaimana stakeholder
luar (DPRD) begitu penting dalam menentukan kebijakan baik masalah
perencanaan program, maupun anggaran, tanpa persetujuan dewan sulit
bagi instansi untuk mengimplementasikan kebijakan. Kebijakan yang
dapat ditempuh agar tujuan dan sasaran program peningkatan dan
pengembangan infrastruktur Perpustakaan, yaitu dengan mengajukan
dana APBD pada Pemerintah Daerah dan APBN ke Pemerintah Pusat.
Hambatan yang
mungkin muncul dalam pelaksanaan strategi dapat berasal dari
lingkungan internal organisasi yang berupa kelemahan maupun dari
lingkungan eksternal organisasi yang berupa ancaman. Tetapi secara
keseluruhan hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan strategi
pengembangan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun berbasis
teknologi / digital adalah persoalan SDM dan hambatan dalam proses
perumusan kebijakan seperti :
- Sumber Daya Manusia
SDM di lingkungan
pemerintah Kabupaten Karimun lebih bersifat pemberian dari Badan
Kepegawaian Daerah, sehingga walaupun setiap instansi telah
merencanakan kebutuhan SDM, baik jumlah maupun kualifikasi
pendidikan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan instansi, tetapi
seringkali pemberian Badan Kepegawaian Daerah diluar kebutuhan
instansi. Kualitas SDM yang ada di Perpustakaan Dan Arsip Daerah
Kabupaten Karimun selama ini sudah dianggap baik. Sebagai instansi
pelayanan, kualitas pelayanan yang diberikan sudah baik. Akan tetapi
selain petugas pelayanan, karyawan juga harus mempunyai kemampuan
yang professional, baik pelayanan maupaun administrasi. Sumber Daya
yang memadai merupakan sektor yang penting dalam melaksanakan
kebijakan publik, yaitu meliputi: staf yang memadai serta
keahlian-keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas-tugasnya,
informasi yang relevan dan profesional, sehingga dapat
mengimplementasikan kebijakan dan melaksanakan pelayanan publik.
Perpustakaan yang representatif, memberikan pelatihan, pendidikan,
bea siswa D3, S1, S2 ilmu perpustakaan guna meningkatkan SDM yang
professional. Ditinjau dari faktor sumber daya manusia, maka
implementasi rencana strategis diperlukan agar dapat melaksanakan
kegiatan/program sesuai tugas pokok fungsi masing-masing. Hal ini
penting karena menghindari timbulnya masalah antara unit-unit. Selain
itu tidak ada kegiatan yang tumpang tindih dan cenderung menimbulkan
kesemrawutan kegiatan yang sedang dan akan berjalan. Salah satu
sumber yang paling penting adalah jumlah staf yang banyak tidak
menjamin suatu implementasi kebijakan berhasil. Hal ini disebabkan
kecakapan yang dimiliki pegawai, namun kekurangan pegawai akan
menimbulkan persoalan yang pelik menyangkut implementasi kebijakan
yang efektif. Penyebabnya tidak terletak pada kurangnya pegawai,
tetapi kurangnya kualitas SDM dan rendahnya motivasi para pegawai.
- Anggaran
Hambatan ini berasal
dari lingkungan eksternal organisasi, yaitu bagaimana upaya
mempengaruhi atau keyakinan pejabat mengambil keputusan di daerah
baik dari eksekutif maupun legislatif. Proses perumusan kebijakan
terutama berkaitan dengan proses penentuan anggaran atau alokasi
anggaran kepada kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten
Karimun dalam program penegembangan perpustakaan. Dukungan dana
merupakan kebutuhan yang mutlak harus penuhi. Dana atau Anggaran
merupakan faktor eksternal yang utama dalam implementasi program
kegiatan, tanpa adanya dukungan anggaran terutama dalam proses
penyusunanannya, maka implementasi tidak dapat berjalan lancar.Solusi
dari permasalahan tersebut adalah Kantor Perpustakaan Dan Arsip
Daerah Kabupaten Karimun harus mampu meyakinkan tim anggaran dan dan
pembuat kebijakan tentang bagaimana suatu kegiatan akan dilaksanakan
dan apa hasil yang akan diperoleh, melalui audiensi bersama pembuat
kebijakan dan tim anggaran.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan dan
Saran
Perpustakaan
elektronik adalah sistem informasi yang terdiri dari hardware,
software, pengelolaan, pelayanan serta penyediaan informasinya
dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronis yang berupa
komputer. Dengan adanya perpustakaan elektronik ini, dapat memudahkan
kita dalam mencari informasi dengan cepat, akurat dan efisien. dapat
dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Lingkungan internal yang mempengaruhi perkembangan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun adalah: a)kualitas sumber daya manusia, b) kualitas layanan, c) sarana prasarana, d) anggaran untuk kantor perpustakaan dan e) letak kantor perpustakaan. Sedangkan faktor lingkungan eksternalnya adalah: a) belum adanya ketersediaan teknologi, b) kondisi geografis Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun, c) dukungan instansi lain.
- Dari identifikasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal, dapat diperoleh faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman Pengembangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun sebagai berikut:
- Faktor kekuatan antara lain: kualitas sumber daya manusia, kualitas layanan, sarana prasarana, kestrategisan letak kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun;
- Faktor kelemahan antara lain: keterbatasakoleksi bahan pustaka, keterbatasan anggarandan minimnya jumlah pegawai;
- Faktor peluang antara lain: dukungan instansi lain/swasta;
- Faktor ancaman antara lain: belum tersedianya teknologi dan kondisi letak geografis Kabupaten karimun
- Berdasarkan isu-isu strategisnya dalam pengembangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun, sebagai berikut;
- .Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pegawai kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun;
- Mengoptimalkan pelayanan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun;
- Memanfaatkan minimnya bahan pustaka untuk pelayanan perpustakaan;
- Memperbaiki pelayanan dengan mengikuti perkembangan teknologi;
- Membangun sinergi dengan instansi terkait untuk mengembangkan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun;
Penulis
MUHAMMAD. ZEN.
SH.,MA
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
teks:
- Arikunto, S. 1993. Prosedur penulisan: suatu pendekatan praktik. Edisi sembilan. Jakarta: Rineka Cipta.
- Bryson, John M. 2005. Perencanaan Strategis, Bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
- Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
- Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka
- Djadjulyanto. 1992. Pedoman Penyelenggaraan dan Penyusunan Tajuk Subjek Untuk Perpustakaan. Jakarta: Muara Agung
- Khoir, Safirotu. 2009. Bahan Kuliah MIP. Magister Informasi dan Perpustakaan.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
- Kotler,P.1997. Marketing Management:Analisys, Planning, Implementation, and Control (Ninth Edition). New Jersey: Pretice Hall International Inc
- Muhadjir, Noeng. 1996. Metode penelitian kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin
- Prawirosentono, Suyadi. 1999, Kebijakan Kinerja Karyawan, Kiat Membangun Organisasi Manajemen Perdangangan Bebas. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE
- Purwono. 2001. Ekonomi Informasi Dalam Menunjang Pelayanan Perpustakaan. Buletin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar